Kisah Abdullah bin Salam dan Ubay bin Ka'ab
Abdullah bin Salam
Nama lengkapnya Abdullah bin Salam bin Harits, biasa dipanggil Abu Yusuf. Sebelum masuk Islam, ia bernama Hushain, lalu Rasulullah menamainya Abdullah. Ia berasal dari keturunan Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Kaumnya adalah sekutu Bani 'Auf bin Khazraj di Madinah.
Ia adalah salah satu pemimpin dan ulama besar Yahudi di Madinah. Ia masuk Islam saat Nabi tiba di Madinah.
Tentang kedatangan Rasulullah di Madinah, ia menceritakan, “Pada saat Nabi tiba di Madinah, orang-orang lari mengerumuni Beliau. Aku termasuk salah satu di antaranya. Pertama kali aku menatap wajah Beliau, aku berkesimpulan bahwa wajah Beliau bukanlah wajah seorang pembohong. Saat itu, aku mendengar Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam, sambunglah tali silaturrahim, beri makanlah orang lain, dan shalatlah di malam hari di saat orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai."
Ketika Rasulullah tiba di Madinah, Abdullah bin Salam mengatakan kepada Beliau, “Ya Rasulullah, aku ingin bertanya kepadamu tentang tiga perkara yang jawabannya tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi."Nabi mempersilahkan Abdullah untuk bertanya.Abdullah bertanya, "Apa tanda pertama terjadinya kiamat? Apa makanan yang pertama kali dimakan oleh penghuni surga? Dan dari mana (asal mula) seorang anak menyerupai/mirip dengan ayah dan ibunya?” Nabi menjawab, “Tanda pertama terjadinya kiamat adalah terbitnya matahari dari ufuk barat, padahal biasanya ia terbit dari timur. Adapun makanan yang pertama kali dimakan oleh penghuni surga adalah hati ikan paus. Sedang anak yang mirip dengan ayah dan ibunya adalah, jika sperma laki-laki lebih dulu keluar dari wanita, maka anaknya cenderung mirip ayahnya; dan jika sebaliknya, maka anaknya cenderung mirip ibunya”. Mendengar jawaban Rasulullah tersebut, Abdullah langsung berujar, “Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Anda adalah utusan Allah.” Selanjutnya ia mengatakan,“Ya Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu adalah kaum yang suka berbohong. Apabila mereka mengetahui keislamanku, maka mereka akan berbohong di hadapanmu. Utuslah seorang delegasi untuk menemui mereka dan tanyakanlah kepada mereka siapa sebenarnya Abdullah bin Salam." Rasulullah pun mengutus seorang delegasi untuk menanyakan kepada kaum Yahudi tentang siapa sebenarnya Abdullah bin Salam. Ketika ditanya, mereka menjawab, "Dia adalah orang terbaik kami dan putra dari orang terbaik kami; dia adalah ulama kami dan putra dari ulama kami; dia adalah ahli agama kami dan putra dari seorang ahli agama kami.” “Bagaimana menurut kalian jika sekiranya dia masuk Islam, apakah kalian juga akan masuk Islam?” tanya delegasi yang diutus Rasulullah Mereka menjawab, “Semoga Allah melindungi dia dari hal itu." Kemudian Abdullah bin Salam menemui mereka dan langsung mengucapkan kalimat syahadat di hadapan mereka. Setelah mengetahui bahwa Abdullah telah masuk Islam, mereka mengatakan, “Dia adalah orang terburuk kami dan putra dan putra dari orang terburuk kami; dia adalah orang terbodoh kami dan putra dari orang terbodoh di antara kami." Kemudian Abdullah bin Salam mengatakan kepada mereka, “Inilah hal yang selama ini aku cemaskan terjadi pada kalian."
Firman Allah berikut turun berkaitan dengannya. Allah berfirman, “Dan orang yang mempunyai ilmu Al-Kitab." (Ar-Ra'd: 43)
“Dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman,sedang kalian menyombongkan diri." (Al-Ahqaf:10)
Di wajahnya senantiasa tampak bukti-bukti dari kekhusyukannya dalam beribadah kepada Allah.
Ia pernah ikut bersama Umar bin Al-Khathab auntuk membebaskan Bait Al-Maqdis dan wilayah Al-Jabiyah.
Ia tidak ikut campur saat terjadi perang antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah .
Ia meriwayatkan 25 hadits dari Nabi .
Ia meninggal di Madinah tahun 43 H.
Ubay bin Ka'ab
Nama lengkapnya Ubay bin Ka'ab bin Qais bin Ubayd Al-Anshari Al-Khazraji. Rasulullah biasa memanggilnya Abu Mundzir. Ia berpostur tubuh kurus dan pendek.
Ia ikut dalam Bai'at Aqabah II dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah.
Ia adalah salah satu di antara juru tulis wahyu (Al-Qur'an) dan salah satu seorang penghafal Al-Qur'an di masa Nabi.
Nabi pernah menugaskannya untuk mengajarkan Al-Qur'an dan ajaran agama kepada para delegasi yang datang dari berbagai wilayah ke Madinah.
Apabila Rasulullah bepergian ke luar kota Madinah, Beliau seringkali menugaskan Ubaya untuk menjadi imam shalat di Masjid Nabawi.
Tentang Ubay bin Ka'ab, Umar bin Al-Khathab mengatakan, “Penghulu kaum muslimin adalah Ubay bin Ka'ab.”
Rasulullah pernah bertanya kepada Ubay,“Wahai Abu Mundzir, apakah kamu mengetahui ayat apa yang paling agung dalam Al-Qur'an?”Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahuinya."Beliau menanyakan lagi, lalu menjawab, "Ayat yang paling agung adalah firman Allah, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus(makhluk-Nya)."(Al-Baqarah:255) Setelah itu Rasulullah memegang dada Ubay sambil berkata, “Mudah-mudahan ilmu membuatmu bahagia, wahai Abu Mundzir."(HR.Muslim)
Ketika surat Al-Bayyinah turun, Rasulullah mengatakan kepada Ubay, “Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu firman-Nya,"Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidakakan meninggalkan (agamanya)sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata."(Al-Bayyinah:1)
Ustman bin 'Affan pernah menugaskan Ubay untuk mengumpulkan Al-Qur'an.
Ia meriwayatkan 164 hadits dari Nabi.
Ia meninggal di Madinah tahun 21 H.
Posting Komentar untuk "Kisah Abdullah bin Salam dan Ubay bin Ka'ab"