Kisah Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Fakhrurrazi, As-Suyuthi dan Asy-Sya'rawi
Al-Qurthubi
Namanya Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr bin Farkh, yang biasa dipanggil Abu Abdullah yang dikenal dengan Qurthubi dinisbatkan kepada nagaranya kelahirannya Cordova Andalusia. Merupakan salah seorang dari ahli tafsir, fakih, muhadits, wira'i, zuhud dan ahli ibadah. Pergi ke Mesir dan menetap di Maniyah Bani Khushaib sebelah utara Asuyuth sampai akhir hayatnya. Guru-gurunya adalah İbnu Rawaj, İbnu Jamizi dan İbnu Muzayyan. Murid-muridnya antara lain Syihabuddin Abu Abbas dan Abu Abdullah Wali.
Karya-karyanya antara lain Al-]ami lial-AhkamiAl-Qur'an,At-aidzkarah bi Ahwali al-Mauta wa Umuri al-Akhirah, At-Tidzkarfi Afdali al-Adzkar dan lain-lain. Mengakhiri hayatnya di Mesir pada tahun 671 H.
Ibnu Katsir
Namanya adalah Ismail bin Umar bin Katsir bin Dhau bin Dar'in yang biasa dipanggil Abul Fida dan dijuluki dengan Imaduddin dan dikenal dengan sebutan Al-Hafizh İbnu Katsir. Dilahirkan di deşa Mujadal negeri Syam pada tahun 701 H. Di usia anak-anak dia pindah bersama saudaranya ke Damaskus untuk menuntut ilmu, dan berguru kepada İbnu 'Asakir, Al-Miziy, Al-Fazari dan İbnu Taimiyah. Dia termasuk salah seorang pakar dalam bidang fikih, tafsir, nahwu, Hadits, sejarah dan ilmu rijal Hadits. Kesibukannya sebagai mufti dan pengajar.
Diantara karyanya adalah Al-Bidayah wa an-Nihayah dalam ilmu sejarah, TafsirAl-Qur'an al- 'Azhim yang terkenal dengan Tafsir ibnu Katsir, Tabaqat asy-Syafiyah dan Al-Ba'its Al-Hatsits ila Ma'rifati Ulum Al-Hadits. Dia wafat di Damaskus pada tahun 774 H.
Fakhrurrazi
Namanya adalah Muhammad bin Umar bin Hasan Taimiy Al-Bakri, yang biasa dipanggil Abu Abdullah dijuluki dengan Fakhrurrazi. Dilahirkan di kota Raz pada tahun 544 H. Bernasab Quraisy asalnya dari Thabrastani, tempat kelahirannya di deşa Raz maka disebut Razi. Pergi menuntut ilmu, sibuk dengan studi ilmu kalam, hikmah, falsafah, fikih, ushul fikih, tafsir, Adab, bahasa, falak, Hadits. Semuanya dikuasai dan ditulis. Dia mengajar dan mengawasi serta memberi nasehat dengan dua bahasa Arab dan Prancis. Sangat menjiwai nasehatnya sehingga banyak orang menagis terharu bersamanya.
Memperoleh kedudukan yang tinggi dalam dunia hukum, baik oleh para hakim maupun terdakwa. Mendirikan majlis ta'lim dengan para tokoh, raja, pimpinan, menteri, pejabat pemerintah, kaum fakir miskin dan rakyat umum. Banyak yang mendapat petunjuk dengan nasehat darinya dan kembali dari kesesatan. Berkeliling ke Khawarizm, negeri timur, Khurasan dan menetap di Harah.
Pada masanya, antara dalil nash, logika dan realita menjadi satu argumentasi yang tidak terpisahkan. Karyanya antara lain: Al-Mathalib alAliyah dalam ilmu kalam, Mafatih al-Ghaib dalam ilmu tafsir, Al-Mahsulfi limi al-Usul dalam ilmu usul fikih, Syarh al Mufashil li az-Zamakhsyari dalam ilmu nahwu, Sarh al- Wajiz li al-Ghazali dalam ilmu fikih, Ta Tiz al-Falasifah dalam ilmu filsafat. Mengakhiri hayatnya di Harah pada tahun 606 H.
As-Suyuthi
Namanya Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin Khudhari as-Suyuthi. Gelarnya Jalaluddin dikenal dengan sebutan ibnul Kitab karena dilahirkan diantara kitab-kitab milik Bapaknya. Dilahirkan di Kairo Mesir pada tahun 849 H. Bapaknya meninggal ketika umurnya lima tahun. Hafal Al-Qur'an pada usia delapan tahun. Pergi menuntut ilmu ke Qayyum, Dimyath, Mekkah negeri Syam, Yaman, India dan Maroko. Laksana samudera dalam ilmu tafsir, Hadits, fikih, dan nahwu,. Ranah keilmuannya adalah ushul fikih, qira'at, kedokteran dan hisab, hingga mencapai derajat mujtahid. Guru-gurunya mengizinkan dia untuk mengajar, memberi fatwa, dan mendikte Hadits. Belajar di sekolah Bibrisiyah.
Kesibukan hariannya adalah mengarang, meresume dan membuat syarah (penjelasan) lebih dari 600 judul bükü. Ketika usianya genap 40 tahun terjadi perbedaan pendapat antara dia, para raja dan ulama, kemudian melakukan meditasi sendiri di lembah Nil Kairo. Dia menolak semua hadiah dari para hakim dan pejabat pemerintah yang mengunjunginya. Diantara karyanya: Al-ltqan fi Ulumi Al-Qur'an, Ad-Durus al-Mansurfi at- Tafsiri alMa'tsur, Lubabu an-Nuqul fi Asbabi an-Nuzul, Al-Asybah wa an-Nadzair didalam ilmu nahwu dan qawaid fikih syafe'iyah, Tarikh al-Khu/afa, Syarh Sunan Abi Daud wa an-Nasai wa İbnu Majah. Dan pada akhirnya wafat pada tahun 911 H. di Kairo.
Asy-Sya'rawi
Namanya adalah Muhammad Mutawali Sya'rawi dilahirkan di Mitaghamr Daqhiliyah Mesir tahun 1911 M. Memperoleh gelar Magister dari fakultas bahasa Arab Universitas Al-Azhar tahun 1941 M, dan Ijasah Mengajar pada tahun 1943 M. dia ditunjuk sebagai pengajar di Madrasah Diniyah di Thantha, Iskandariah dan Zaqaziq. Merangkap sebagai dosen di fakultas Syari'ah Universitas Malik İbn Abdul Aziz Mekkah Al-Mukaramah.
Ditunjuk sebagai Direktur Dakwah di Kementerian Wakaftahun 1961 M, Pengawas Bahasa di Al-Azhar tahun 1962 M, Direktur Perpustakaan Syaikh Al-Azhar tahun 1964 M, Direktur Utama Al-Azhar tahun 1975 M, Mentri Perwakafan dan Urusan Al-Azhar tahun 1976, dan mengajukan pensiun pada tahun 1978 M. Terpilih sebagai anggota Majelis Buhuts Islamiyah, dan anggota Majelis Syura tahun 1980 M, anggota Majelis Bahasa Arab tahun 1987 M, anggota Gerakan Pendiri Rabithah Alam Islami di Mekkah. Sebagai dosen tamu di Universitas Malik Abdul Aziz di Mekkah. Menjadi Khatib pada khutbah Arafah di Mekkah pada musim haji tahun 1979 M.
Dia menghadiri ratusan seminar dan simposium tingkat internasional untuk memberi pencerahan kelslaman pada kaum muslimin. Mendapat piagam Daulah Takdiriyah tahun 1988. Mendapat gelar Doktor Honoriscausa dari Universitas Mansurah Mesir tahun 1985. Mulai mentafsirkan Al-Qur'an pada siaran resmi Mesir tahun 1980. Siaran langsung Tafsir Al-Qur'an setiap jum'at pada televisi Mesir. Diantara sya'irnya tentang hijrah Nabi:
Mohon istirahat/ah wahai cahaya yang mulia
Dan ketampanan agung bagimu tak terlarang sega/a rahasia
Katakan/ah bagi pencari-Nya, sungguh kamu pemburu kemu/iaan
Mendapatkan petunjuk pada genggaman Jabbar
Tipu daya Allah akan datang kalau kamu menipu-Nya
Maka bangun/ah di waktu malam sampai tiba fajar
Apakah kamu melihat pemuda bagaimana menumpas marabahaya Wahai penebus kejujuran dan penempuh kebenaran
Posting Komentar untuk "Kisah Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Fakhrurrazi, As-Suyuthi dan Asy-Sya'rawi"