Kisah Az-Zuhri dan Nafi'
Az-Zuhri
Nama lengkapnya Muhammad bin Muslim bin Ubaydillah bin Abdullah bin Syihab Az-Zuhri,biasa dipanggil Abu Bakar dan lebih dikenal dengan nama Ibnu Syihab Az-Zuhri. Ia lahir tahun 50 H.
Ia pernah bertemu dengan 10 orang sahabat dan meriwayatkan hadits dari mereka.
Tercatat banyak pemuka ulama yang pernah meriwayatkan hadits darinya. Ia adalah ulama yang paling kuat hafalannya di masanya. Ia mampu menghafal Al-Qur'an dalam tempo 80 malam.
Ia pernah berkata, "Tidak ada sesuatu pun yang pernah kusimpan dalam memoriku kecuali hal tersebut masih aku hafal."
Ia adalah ulama pertama yang mengkodifikasikan hadits Nabi. Ia hafal 2.200 hadits.
Ia mendatangi semua rumah Anshar, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, dan menanyakan hadits kepada mereka.
Hadits-hadits riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As-Sittah.
Ia adalah orang yang paling tahu tentang masalah halal dan haram.
Ia berimigrasi ke Syam, lalu menetap di sana.
Ia pernah menjabat sebagai hakim pada masa pemerintahan Yazid bin Mu'awiyah.
Tentang Az-Zuhri,Imam Asy-Syafi'i pernah berkata, “Kalau bukan karena Az-Zuhri, niscaya sunnah akan lenyap dari Madinah."
Imam Malik berkata, “Ibnu Syihab Az-Zuhri adalah orang yang paling mengerti tentang sunnah, dan yang paling takwa yang tidak ada bandingannya."
Tentang Az-Zuhri, Imam Ahmad dan Ishaq bin Rahawih berkata, “Secara umum, jalur sanad hadits yang paling sahih adalah riwayat Az-Zuhri dari Salim dari ayahnya,Abdullah bin Umar."
Ia meninggal dalam sebuah peristiwa huru-hara yang terjadi di pinggiran Palestina tahun 124 H. Jasadnya dimakamkan di pinggir jalan raya agar orang yeng lewat di jalan itu mendo'akannya.
Nafi'
Nama lengkapnya Nafi' bin Hermez bin Kawus, biasa dipanggil Abu Abdillah. Ia berasal dari keturunan Dailami. Ia ditemukan Ibnu Umar dalam sebuah peperangan, lalu Ibnu Umar menjadikannya sebagai maula.
Ia dibesarkan di Madinah dan termasuk salah satu di antara pemuka tabi'in di sana.
Ia mempelajari ilmu-ilmu agama hingga akhirnya ia menjadi seorang ulama terpandang.
Ia meriwayatkan hadits dari Az-Zuhri, Ayyub, As-Sakhistani, Ibnu Juraij,dan lainnya.
Para ulama sepakat bahwa ia adalah seorang perawi hadits yang mulia dan tsiqah. hadits-hadits riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As-Sittah. Tidak pernah ditemukan ada cacat dalam semua hadits yang diriwayatkannya.
Imam Malik pernah berkata, “Jika aku mendengar sebuah hadits dari Nafi' dari Ibnu Umar, aku tidak peduli tidak mendengarnya lagi dari orang lain."
Al-Bukhari pernah berkata, "Jalur sanad yang paling sahih adalah riwayat Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar."
Umar bin Abdul Aziz pernah mengutusnya ke Mesir untuk mengajarkan hadits kepada penduduk setempat.
Ia meninggal di Madinah tahun 117 H.
Posting Komentar untuk "Kisah Az-Zuhri dan Nafi'"