Kisah Shilah bin Asyam dan Muhammad bin Wasi'
Shilah bin Asyam
Nama lengkapnya Shilah bin Asyam, biasa dipanggil Abu Shahba'. Ia adalah suami dari Mu'adzah Al-'Adawiyah, wanita yang riwayat-riwayatnya diriwayatkan oleh pengarang Kutub As-Sittah.
Dirawikan dari Nabi, bahwa Beliau pernah bersabda, "Kelak di dalam umatku akan ada seorang laki-laki yang dipanggil dengan nama Shilah, yang dengan syafaatnya akan masuk surga ini dan itu." (HR. Ibnu Sa'ad)
Ia meriwayatkan hadits dari Hasan, Hamid bin Hilal, Tsabit Al-Banani, dan lainnya.
Suatu hari, ada seorang laki-laki yang mengabarinya tentang berita kematian saudara laki-lakinya. Shilah menjawab, “Saudaraku itu telah mengabari tentang berita (akan) kematiannya sejaklama.Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az-Zumar: 30)
Suatu hari, ada seorang laki-laki yang melihatnya sedang shalat setelah istirahat dari sebuah pertempuran di Kabul. Tiba-tiba muncullah seekor singa menghampirinya. Seusai shalat, ia mengatakan kepada singa tersebut,
“Hai binatang buas, carilah makananmu di tempat yang lain."Sesudah itu, singa tersebut pergi.
Pada pagi harinya, ia bertasbih dengan model tasbih yang belum pernah didengar oleh orang sebelumnya. Kemudian ia berkata, “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari api neraka atau pantaskan orang sepertiku berani memohon surga kepada-Mu?!”
Suatu ketika, ia ikut maju ke medan tempur. Saat perang berkecamuk, ia mengatakan kepada anaknya yang juga ikut berperang, "Wahai anakku, majulah ke medan tempur dan perangilah pasukan musuh sampai aku bersabar atas kesyahidanmu!” Anaknya pun maju ke medan tempur dan berperang dengan gagah berani hingga akhirnya ia gugur sebagai pahlawan syahid. Kemudian Shilah pun maju ke medan tempur dan akhirnya ia pun gugur dalam pertempuran tersebut sebagai pahlawan syahid. Setelah keduanya gugur di medan perang, beberapa orang wanita datang melayat ke rumah Mu'adzah, isteri Shilah. “Selamat datang bila kalian datang ke rumahku untuk menyampaikan ucapan selamat. Tapi jika kalian datang ke rumahku untuk menyampaikan ucapan selainnya, maka lebih baik kalian pulang saja", kata Mu'adzah kepada para pelayat.
Ia gugur sebagai syahid dalam sebuah pertempuran di Sajistan tahun 93 H pada masa kepemimpinan Al-Hajjaj bin Yusuf.
Muhammad bin Wasi'
Nama lengkapnya Muhammad bin Wasi' bin Jabir Al-Azdi, biasa dipanggil Abu Bakar dan digelari Zain Al-Qur'an.
Ia pernah ditawari menjadi hakim di Bashrah, tapi ia menolak.
Ia termasuk seorang perawi hadits yang terkenal tsiqah.
Tentang Muhammad bin Wasi', Sulaiman At-Taimi berkata, “Tidakada seorang pun yang aku sukai bersua dengan Allah dengan seperti catatan amalnya, kecuali Muhammad bin Wasi'".
Ia pernah berkata, “Jika dosa punya aroma, maka kalian tidak akan berani mendekatiku, karena busuknya aromaku.”
Ketika akan meninggal, ia berkata, “Wahai saudara-saudaraku, tahukah kalian ke mana aku akan dibawa pergi? demi Allah, ke neraka atau Allah mengampuniku."
Ia adalah orang yang suka menjalankan ibadah puasa dan sering menangis, tapi isterinya tidak pernah mengetahuinya.
Ia meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik, Ubaydillah bin Umair, Muhammad bin Sirin,dan lainnya.
Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Hisyam bin Hassan, Sufyan Ats-Tsauri, Shalih Al-Hurri,dan lainnya.
Ia meninggal tahun 123 H.
Posting Komentar untuk "Kisah Shilah bin Asyam dan Muhammad bin Wasi'"