Protista, Protista Mirip Hewan Lengkapin(Biologi)
Kingdom Protista mencakup semua eukariotik yang bukan termasuk tumbuhan, hewan, atau jamur. Eukariotik merupakan organisme yang inti selnya terlindungi oleh selaput inti sel. Tubuh Protista memiliki jaringan tubuh yang sederhana yang tersusun oleh satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Hampir semua Protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain
Protista ada yang memiliki ciri-ciri seperti hewan, seperti tumbuhan, dan seperti jamur. Protista mirip hewan dapat bergerak bebas dengan alat gerak yang khusus. Protista mirip tumbuhan memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Protista mirip jamur memiliki siklus hidup dengan fase muda seperti Amoeba dan reproduksinya mirip jamur.
Protista menduduki peranan yang penting bagi kehidupan lainnya. Beberapa Protista merupakan kelompok organisme autotrof sehingga mampu memberikan energi bagi makhluk hidup heterotrof. Banyak anggota Protista yang enak dimakan dan menjadi sumber protein alternatif bagi manusia. Ada pula yang dapat diolah menjadi minuman, menghasilkan bahan-bahan industri, dan membantu menyuburkan tanah. Namun, tak sedikit Protista yang merugikan organisme lain karena bersifat parasit dan membawa penyakit.
A. Protista Mirip Hewan
Protista yang menyerupai hewan dikenal dengan sebutan Protozoa. Protozoa berasal dari kata proto (mula-mula) dan zoon (hewan) karena dahulu dianggap oraganisme yang pertama kali terbentuk di bumi.
Ciri-ciri Protozoa, antara lain:
Berukuran mikroskopis, antara 3-1.000 mikron
Sel umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan inti sel Tidak memiliki dinding sel
Tidak memiliki kloroplas
Bersifat heterotrof, beberapa ada yang saprofit
Umumnya memiliki alat gerak khusus, seperti kaki semu, bulu cambuk, dan bulu getar
Reprodüksi seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner
Di tempat basah yang kaya organik, baik di laut maupun air tawar.
Jenis protozoa yang sangat beragam dikelompokkan ke dalam empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.
a. Rhizopoda
Rhizopoda merupakan Protozoa yang memiliki alat gerak berupa kaki akar/kaki semu/pseudopodia. Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak. Rhizopoda melakukan reprodüksi aseksual dengan pembelahan biner. Apalagi kondisi tidak menguntungkan, maka Rhizopoda akan membentuk kista. Umumnya, Rhizopoda hidup bebas di tanah yang lembab dan di lingkungan air, baik di air tawar maupun laut.
Contoh Rhizopoda antara la in Amoebaproteus yang hidup bebas di tanah, Difflugia yang hidup di air tawar, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri, serta Entamoeba gingiva/is yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
h. Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan bulu cambuk atau flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Flagellata berkembang biak secara pembelahan biner membujur. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit bergerak menggunakan bulu cambuk.
Contoh Flagellata yang menjadi parasit yaitu Leishmania donovani (parasit pada manusia menyebabkan penyakit kalaazar, L. braciliensis (menyebabkan penyakit kulit pada manusia),
Trypanosoma evansi (penyakit sura pada hewan ternak), T. Gambiense (penyakit tidur pada manusia), dan Trichomonas vaginalis (penyakit pada alat kelamin wanita).
c. Ciliata
Ciliata bergerak menggunakan bulu getar (silia), Silia terdapat di seluruh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Reprodüksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vortice//a. Balantid ium hidup sebagai parasit pada usus beşar ternak atau manusia.
d. Sporozoa
Sporozoa tidak mem iliki alat gerak. Semua Sporozoa merupakan parasit. Contoh Sporozoa antara lain Toxop/asma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria. Dikenal empat jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium vivax yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum (penyakit malaria tropikana), dan Plasmodium malariae (penyakit malaria kuartana).
Plasmodium mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase sporogoni dan fase skizogoni. Fase sporogoni adalah fase ketika Plasmodium berkembang biak membentuk spora di tubuh nyamuk Anopheles betina. Spora Plasmodium disebut sporozoit.
Fase skizogoni terjadijika sporozoit masuk ke dalam tu buh manusia, ke pembuluh darah menuju hati. Di hati, sporozoit membelah secara mitosis dan membentuk merozoit. Merozoit kemudian menyerang eritrosit. Pada tahap ini, merozoit disebut tropozoit. Tropozoit yang pecah akan menghasilkan merozoit. Begitu seterusnya hingga masa sporulasi selesai.
Pada saat merozoit menyerang eritrosit, racun dikeluarkan dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya.
B. Protista Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan dikenal dengan sebutan Alga. Alga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Uniseluler atau multiseluler
Tubuh berbentuk talus, tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sejati
Memiliki plastida, terutama kloroplas untuk fotosintesis
Bersifat autotrof
Ada yang hidup sendiri (soliter) atau berkoloni
Reprodüksi seksual dengan penyatuan dua gamet yang berbeda jenis sedangkan reprodüksi aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora
Habitat di air tawar, air laut, atau menempel pada tempat yang basah dan lembab.
Berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya, alga dibedakan menjadi beberapa divisi, antara lain:
a. Euglenophyta
Euglenophyta sejatinya memiliki ciri yang menyerupai hewan maupun tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena memiliki satu bulu cambuk yang keluar dari mulutnya. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Euglenophyta memiliki bintik mata berbentuk piringan yang dilapisi pigmen merah (fikobilin) yang berfungsi sebagai fotoreseptor.
Contoh Euglenophyta yang terkenal adalah Euglena. Euglena dapat dijumpai di air tawar, di sawah, atau di air yang tergenang. Eug/ena memperoleh makanan dengan fotosintesis dan dengan memakan zat-zat organik. Reprodüksi dengan pembelahan biner.
b. Cbloropbyta
Chlorophyta atau ganggang hijau merupakan ganggang uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau. Selain klorofil a dan klorofil b, terdapat pula pigmen karotin dan xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain.
Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi:
1 . Ganggang bersel satu tidak bergerak
Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, digunakan untuk mempelajari fotosintesis.
Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
2. Bersel satu bergerak
Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
3. Berbentuk koloni yang bergerak
Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan Volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.
4. Berbentuk koloni yang tidak bergerak
Hydrodiction sp. koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
5. Berbentuk benang
Spirogyra sp. kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.
6. Berbentuk lembaran
Ulva hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan.
C. Rbodopbyta
Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiseluler), memilki klorofil a dan b dengan pigmen dominan merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh yang menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan anisogami.
Jenis-jenis alga merah yang terkenal antara Iain:
1. Euchema spinosum sebagai bahan pembuat agar-agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
2. Gelidium sp. dan Gracilaria sp.
sebagai bahan pembuatan agar-agar, banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
d. Pbaepbyta
Umumnya, ganggang coklat bersel banyak (multiseluler), dengan pigmen coklat (fukosantin) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b. Bentuk tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali. Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami.
Jenis-jenis alga coklat, antara Iain:
1. Laminaria
Memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat.
2. Macrocystis
Menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
3. Sargassum
Daun berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.
4. Fucus
Bentuk daun berupa lembaran
e. Cbrysopbyta
Chrysophyta atau ganggang keemasan memiliki struktur bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler). Memiliki klorofil a dan b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Chrysophyta dapat dijumpai hidup di air tawar.
Jenis-jenis ganggang keemasan, antara Iain:
1. Bersel tunggal
• Ochromonas, bentuknya seperti bola, memiliki flagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan membelah diri.
• Navicula, atau diatom atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya kotak atau elips,jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatom yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri.
• Pinnularia, mirip dengan diatom.
2. Bersel banyak
Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang, hidupnya di air tawar.
f. Pyrrpbyta
Pyrrhophyta merupakan kelompok alga api yang umumnya dikenal dengan sebutan Dinoflagellata. Alga api memiliki ciri-ciri: uniseluler, dapat bergerak aktif, dan memiliki dinding sel berbentuk poligonal. Pada bagian luar sel terdapat alur dan celah yang mengandung satu flagel. Plastida mengandung klorofil dan pigmen coklat kekuningan. Alga api berkembang biak dengan membelah diri. Habitat di laut dan sebagian kecil di perairan tawar. Contoh alga api yaitu Peridinium, Gymnodinium, dan Cerastium.
C. Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur dibagi ke dalam dua filum yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air). Keduanya tidak dimasukkan ke dalam Kingdom Fungi karena strukturtubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan Fungi. Kelompok ini memiliki ciri-ciri aktif, seperti amoeba yang akan berkembang menjadi fase multiseluler dan akan menghasilkan spora.
a. Myxomycota
Myxomycota atau jamur lendir, memiliki struktur tubuh yang bersifat seperti lendir karena memiliki sel-sel bebas yang berbentuk seperti Amoeba. Fase vegetatifnya yang dapat bergerak seperti Amoeba disebut plasmodium. Organ isme ini tidak memiliki kloroplas sehingga tidak mampu mensintesis makanannya sendiri. Siklus hidup jamur lendir terdiri atas tiga tahapan, antara lain:
1 . Fase lendir
Pada masa ini jamur mampu bergerak mengalir seperti
Amoeba.
2. Fase pembentukan sporangium
Masa lendir berhenti bergerak dan berhenti tumbuh kemudian terbentuk sporangium yang menyimpan banyak spora. Pada tahap ini,jamur lendir sudah benar-benar mirip seperti jamur.
3. Fase pertumbuhan spora
Spora berkembang di dalam air atau pada lingkungan yang basah menjadi beberapa sel kembara yang berbulu cambuk (Myxoflagellata) atau yang tanpa bulu cambuk (Myxoamoeba). Contoh jamur lendir adalah Dictyostelium discoideum.
b. Oomycota
Oomycota atau jamur air memiliki tubuh berupa benang atau hifa yang tidak bersekat, bercabang-cabang, dan memiliki banyak inti. Habitatnya di air, beberapa menjadi saprofit di bangkai ikan atau serangga.
Oomycota yang hidup di air berkembang biak secara generatif dengan oogami dan secara vegetatif dengan zoospora berfiagel dua. Oomycota yang hidup di darat melakukan reproduksi vegetatif dengan sporangium dan konidium.
Contoh jamur air antara lain Saprolegnia, Phytophthora, dan Pithyium. Saprolegnia merupakan saprofit pada bangkai ikan. Phytophthora umumnya merupakan parasit pada tanaman kentang, tembaga, tembakau.
Posting Komentar untuk "Protista, Protista Mirip Hewan Lengkapin(Biologi)"